Rabu, 23 Desember 2015

perkembangan anak 21 bulan
Naura 21 bulan
Holla para ibu, masih anget-angetnya memperingati hari ibu, jadi mau buat postingan tentang ibu - anak ah. heeehee..
Alhamdulillah Bulan Desember ini Naura sudah 21 bulan. dan...sudah berani maen sendiri ke rumah tetangga tanpa ada yang menemani. duh,,, *kunci rapet2 pintu rumah

1. Hafal doa sebelum tidur, doa sebelum makan.

2. Makin hafal lagu-lagu anak-anak.
dari mulai tik tik bunyi hujan, bintang kecil, selamat ulang tahun, kereta api, lagu huruf hijaiyah, de el el. lucunya, kalo  dia lagi tantrum dan nangis, dia nangis sambil nyanyi. hee.. jadi geli-geli gimana gitu :)
3. berani jalan sendiri di kolam renang
Bulan lalu saat pertama kali kami mengajak dia berenang di kolam renang, dia masih takut-takut. selang hampir satu jam saya membujuknya, dia berani di air dan masih saya pegang dan ketika mau selesai, dia tidak mau diajak berhenti. harus membujuk dengan berbagai cara -___-.  e e minggu lalu saya mengajaknya ke kolam renang lagi, dia langsung cus berani jalan sendiri di kolam renang DAN TIDAK MAU DIPEGANGI. saya nya yang deg deg ser takut dia jatuh :(. dan sudah berani nunjuk-nunjuk prosotan dan dia berani prosotan tanpa mau dipegangi. haduh,,, ;( ga bisa ngebayangi deh kalo mau berenang berdua Naura tanpa ada ayah. bisa-bisa saya nangis sendirian nuruti anak saya. *lebay.
4. senang bernyanyi dan berjoget
kalau lagu-lagu sih memang saya yang memperkenalkan. tapi begitu dia lihat video lagu gitu, semua gaya penyanyinya dia tiru. yah, mungkin karena fasenya sekarang dia banyak meniru kali ya. tapiii...lucu banget lah gaya dia joget-joget gitu.
5. Hafal huruf hijaiyah
meski karena lagu hijaiyah, alhamdulillah Naura sudah makin hafal.
6. Hafal berhitung 1-10.
kalo dulu seringnya 7,8, atau 1,2,3,4 alhamdulillah sekarang sudah hafal 1-10.
7. Belum mau sikat gigi.
Duh, ini PR banget ya buat saya. dari berbagai macam merk sikat dan pasta gigi, dia pasti nangis dan selalu mingkem kalo saya suruh sikat gigi. gimana ya caranya biar dia mau sikat gigi? ada yang punya saran kah?


Sekian dulu posting tentang anak, nanti kalau inget lagi bisa ditambahin deh. hee...




Pada 2 dan 3 Desember 2015, Lembaga PERSEPSI berkesempatan melakukan Training Of Trainer penyusunan bisnis plan utamanya bagi pendamping agar mampu menyusun rencana bisnis yang nyata dan mudah untuk dilakukan khususnya bagi petani hutan rakyat/pengrajin dampingan PERSEPSI. training ini difasilitasi oleh Apikri Yogyakarta, dan didukung oleh LEI (Lembaga Ekolabel Indonesia) dan Uni Eropa.
Untuk materi awal, kita diminta untuk menyampaikan harapan mengikuti training ini. dari banyak harapan, didapat point utama sebagai berikut ;
1. revolusi mental dari diri sendiri
2. mampu menyusun rencana bisnis sederhana.
 Banyak banget motivasi yang kita dapat, utamanya dari Trainer. dan yang pasti harus mulai memikirkan dengan matang usaha-usaha apa yang bisa dilakukan oleh kelompok dampingan kita.

Oya, di lembaga kami ada 2 fokus utama pendampingan, yaitu PP-UKM (Pemberdayaan Perempuan dan Usaha Kecil Mikro), serta PKLH (Pertanian,Kehutanan dan Lingkungan Hidup). untuk yang saat ini digeluti di bidang PP-UKM adalah pendampingan pada kelompok tenun dengan menggunakan ATBM (Alat tenun bukan mesin) dan mendorong penggunaan pewarna alami. dengan menggunakan pewarna alami, akan lebih sehat dan berkualitas bagus. akan tetapi ada kekurangannya juga, karena menggunakan pewarna alami prosesnya akan lebih lama dan biaya untuk produksinya juga lebih tinggi. belum lagi pengrajin banyak yang sudah usia lanjut, karena sebagian besar usia produktif lebih memilih merantau di luar daerah.

sedangkan untuk pendampingan bidang PKLH, kita lebih banyak mendampingi untuk sertifikasi hutan rakyat, tapi yang selain itu juga banyak. Nah ini nih PR besar kita. Menyambungkan industri dengan kelompok hutan rakyat yang sudah tersertifikasi. sebuah keniscayaan yang kalau diceritakan bisa jadi 1 postingan sendiri. hee... (besok deh dibuat postingan tentang ini).


Setelah 2 hari kita mendapakan materi, kita langsung diminta untuk mengaplikasikan rencana bisnis pada kelompok dampingan kita. Kalau yang tenun sih, mungkin relatif lebih mudah dibanding usaha kayu mungkin ya. bisa dibawa kesana kemari untuk dipasarkan, bisa dibawa ke teman/saudara/pameran. tapi kalau kayu log? hmmm...bingung juga mau memasarkannya seperti apa. karena kalau sudah ketemu dengan industri,,persyaratannya banyak banget. jadi kita memutuskan untuk merintis usaha dengan mendirikan TPT (Tempat Penampungan Terdaftar) pada kelompok dampingan kita. harapannya, setelah ada TPT, kelompok mampu melakukan jual beli kayu rakyat yang telah bersertifikasi pada industri yang membutuhkan dan mengelolaanya dengan baik agar masyarakat mendapatkan dampak dari sertifikasi hutan rakyat.
Ini menurut pandangan kami, bagaimana dengan kalian? share yuk di kolom komentar :)




 
Copyright (c) 2010 ASYKUR RIFANI. Design by Wordpress Themes.

Themes Lovers, Download Blogger Templates And Blogger Templates.